Bagi kebanyakan orang, uang adalah modal utama dalam mendirikan usaha atau mempertahankan sebuah usaha. Hal ini tidak bagi profil edisi kali ini. Menurutnya, uang bukan modal utama dalam usaha. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa uang adalah nomor kesekian dari suatu usaha.
Ia adalah Ali Hufroni. Pria asli Boyolali ini, memiliki usaha dalam bidang property, interior, dan kontraktor. Menurut bidang usahanya, bisa dipastikan membutuhkan modal yang besar. Tetapi, menurut Ali, panggilan akrab Ali Hufroni, tidak demikian. Ia mengatakan bahwa uang bukan modal utamanya dalam membangun usaha, bahkan uang merupakan modal yang kesekian dibanding modal-modal yang lain.
Sebelum terjun didunia property, pria alumni SMA 6 ini, memulai usaha dibidang perbukuan, tepatnya membuat buku. Usaha ini tidak berlangsung lama, karena merasa kurang sesuai dengan ilmu yang ia dapatkan di meja kuliah “teknik sipil” UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Kemudian Ali banting setir ke dunia property. Kebetulan ketika itu, iklim bisnis property sedang bergairah dan naik. Terbukti, perusahan yang didirikan Ali langsung mendapat proyek. Setelah proyek pertama selesai, ternyata order tidak kunjung datang lagi.”Proyek sepi”, kata Pria pemiliki tubuh tinggi besar ini.
Akhirnya diputuskan untuk bergabung dengan salah satu temannya yang lebih dulu menekuni dunia property. “Ketika itu, niat saya untuk bekerja dan belajar dengan teman saya ini”, kata Ali.
Sambil berjalannya waktu, Ali kembali mandiri. Perusahaan yang dahulunya sempat berhenti karena sepi order, lambat-laun mulai dilirik orang. Order-demi order datang silih berganti.
“Saya mandiri lagi. Mulai dari nol”, kata pria yang hobby renang ini. Hingga saat ini, Ali berhasil menyelesaikan 5 perumahan yang tersebar di kota Solo, yaitu Quality Regency, Griya Arrahmah, Quality Garden dan Green Garden.
Selain itu, Ali terus mengembangkan usaha dibidang yang terkait dengan property. “Ada interior, kontraktor, developer”, jelasnya. Dalam membangun usaha, Ali mengaku tidak ada rahasia-rahasiaan. Semua blak-blakan. Menurutnya, uang bukan modal utama dalam usahanya.
“Modal pertama dan utama kami adalah kepercayaan, benar kata para pakar, bahwa uang bukan modal utama dalam membangun usaha, jelas Ali pada hadila. “Ketika itu, kami akan mendirikan Quality Regency, kami harus membeli tanah seharga hampir 1 milyar. Padahal saat itu, saya tidak memiliki uang sebesar penawaran. Setelah lobby dilakukan, pemilik tanah bersedia jika diberi uang muka sebesar dua juta rupiah saja. bisa dibayangkan, harga semahal itu –hampir 1 M- bisa dibeli dengan uang muka hanya 2 juta saja. Selang beberapa waktu, pemilik tanah datang menagih kekurangan uang tanahnya. Padahal, baru 2 rumah laku terjual. Kami lobby lagi untuk mengundur jatuh tempo dan diijinkan”, tambah Ali pada hadila.
“Itu semua tidak terjadi kalau tidak karena kepercayaan. Jelas, saya meyakini bahwa uang memang bukan modal utama dalam mendirikan usaha, tetapi kepercayaanlah yang utama dan pertama”, kata pria pemilik PT. Portalindo ini.
Lebih lanjut Ali menjelaskan bahwa setalah kepercayaan, modal selanjutnya adalah servise atau layanan. Seorang pengusaha, walaupun memiliki produk yang bagus, tanpa dibarengi layanan yang memuaskan, bisa dipastikan ditinggalkan pembeli.
“Servise harus memuaskan. Dalam dunia property, komplain pelanggan, selalu kami layani dengan sebaik-baiknya. Pagi telpon, siang hari, tukang harus datang membenahi, bila ada yang rusak, bocor atau yang lain. Ini adalah kunci kepuasan pelanggan” tandas Ali pada hadila. “Selanjutnya, kita harus professional. Kualitas dijaga sebaik-baiknya”, tambah Ali.
“Resep selanjutnya adalah jangan lupa bershodaqoh”, kenang Ali. Menurut Ali, shodaqoh, infaq dan zakat bisa membuka pintu rejeki. Maka, jika Anda ingin membangun usaha, jangan tunda-tunda untuk berinfaq, insyaAllah, kemudahan-kemudahan akan sangat terasa.
Sumber : Produkmuslim.com
Read More......
Sabtu, 18 April 2009
Langganan:
Postingan (Atom)